TUJUH AMALAN YANG PAHALANYA SENANTIASA MENGALIR

Rasulullah Sallallahu ‘Alaiyhi Wasallam bersabda:

سَبْعَةٌ يَجْرِي لِلْعَبْدِ أَجْرُهُنَّ بَعْدَ مَوْتِهِ وَهُوَ فِي قَبْرِهِ : مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا ، أَوْ كَرَى نَهْرًا ، أَوْ حَفَرَ بِئْرًا ، أَوْ غَرَسَ نَخْلا ، أَوْ بَنَى مَسْجِدًا ، أَوْ وَرَّثَ مُصْحَفًا ، أَوْ تَرَكَ وَلَدًا يَسْتَغْفِرُ لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ

“Tujuh amalan yang pahalanya senantiasa mengalir bagi seorang hamba setelah wafat ketika berada di alam kubur, yaitu:

Barangsiapa yang mengajarkan ilmu, mengalirkan sungai, menggali sumur, menanam pohon kurma, membangun masjid, mewariskan mushaf, atau meninggalkan seorang anak yang memohonkan ampun untuknya setelah wafat.”

[Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam al-Hilyah (2/344), al-Baihaqi dalam al-Jami’li Syu’abul Iman (5/122-123) (3175), al-Mundiri menyebutkan dalam at-Targhib wa Tarhib (1/124) (113), (1/725) (1408) dan (3/356-357) dengan nukilan hadits (3828) dari hadits Anas radhiyallahu ‘anhu

 

 

 

 

 



Advertisement
TUJUH AMALAN YANG PAHALANYA SENANTIASA MENGALIR

JANGAN ANGGAP REZEKI LAMBAT

Nabi sallallahu alaihi wasallam bersabda

“Janganlah menganggap lambat datangnya rezeki, kerana tidaklah seorang hamba meninggal sehingga disampaikan kepadanya rezeki terakhir untuknya.

Maka perbaguskanlah dalam mencari (rezeki); mengambil yang halal dan meninggalkan yang haram.”

HR Ibnu Hibban dan al-Hakim, disepakati kesahihannya oleh adz-Dzahabi

Nukilan dari kitab Perjelasan Syarhussunnah lil Muzani karya Ustaz Abu Uthman Kharisman hafidzahullah, hal. 195

JANGAN ANGGAP REZEKI LAMBAT

SILSILAH RINTANGAN DALAM MENUNTUT ILMU

🚧 SILSILAH 🔟 RINTANGAN DALAM MENUNTUT ILMU 📚🎓
bahagian 9⃣
Menunda-Nunda

Syaikh ‘Abdussalam berkata,
“Sikap menunda-nunda dan angan-angan adalah dua penyakit yang berbahaya, yang akan merosak hati dan waktu, dan akan menaikkan seseorang ke dunia khayal.”

Adapun sikap menunda-nunda, maka itu adalah sifat orang yang dungu perasaannya, tidak peduli. Setiap kali dirinya mempunyai cita-cita yang baik, dia menghalanginya dengan “nanti” dan “akan aku kerjakan”, sampai kematian datang dengan tiba-tiba kepadanya kemudian dia berkata:

“Wahai Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat?”


(Al-Munafiqun : 10)

Maka wajib seseorang penuntut ilmu untuk membersihkan dirinya dari kekurangan ini, dan hendaknya bersegera dalam beramal, dengan mengamalkan firman ALLAH ﷻ:

“Berlumba-lumbalah dalam kebaikkan.”


(Al-Baqarah : 148)

“Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari RABB kalian dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”


(Ali Imran : 133)

(Faedah dari
Kitab 10 Rintangan Dalam Menuntut Ilmu,
karya Syaikh ‘Abdussalam bin Barjas,
diterbitkan Pustaka Al-Haura’,
diterjemahkan Abu Muhammad Ibnu Hamzah)

Bersambung insyaaALLAH.
(WhatsApp طريق السلف)
📖👉🏻 http://thoriqussalaf.com/blog/2015/10/28/silsilah-10-rintangan-dalam-menuntut-ilmu-bahagian-9/ 👈🏻 📖
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
📚 Ikhwah Salafy 🇲🇾
⏩ Telegram Channel
http://telegram.me/IkhwahSalafyMalaysia
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

rintanganilmu 📌 edisi bahasa 🇲🇾

SILSILAH RINTANGAN DALAM MENUNTUT ILMU