๐ป๐ก BERDOA AGAR ALLAH MENGANGKAT WABAK PENYAKIT
Dalam Shahih al-Bukhari, al-Imam al-Bukhari menuliskan judul sebuah Bab:
ุจุงุจ ู ููู ุฏูุนูุง ุจูุฑูููุนู ุงููููุจูุงุกู ููุงููุญูู ููู
Bab Orang yang Berdoa untuk Terangkatnya Wabah dan Penyakit Demam.
(Shahih al-Bukhari)
Itu adalah Bab terakhir dalam Kitab al-Mardho (tentang Orang-orang yang Sakit) dalam Shahih al-Bukhari.
Dalam hadits Aisyah pada bab itu dikisahkan bahwasanya saat awal mula tiba di Madinah, Abu Bakr dan Bilal mengalami demam yang sangat. Kemudian Aisyah menceritakan kepada Nabi bagaimana ayahnya, Abu Bakr dan Sahabat Bilal radhiyallaahu anhum mengalami sakit saat baru tiba di Madinah. Kemudian Rasulullah shollallahu alaihi wasallam berdoa:
ุงููููููู ูู ุญูุจููุจู ุฅูููููููุง ุงููู ูุฏููููุฉู ููุญูุจููููุง ู ููููุฉู ุฃููู ุฃูุดูุฏูู ููุตูุญููุญูููุง ููุจูุงุฑููู ููููุง ููู ุตูุงุนูููุง ููู ูุฏููููุง ููุงูููููู ุญูู ููุงููุง ููุงุฌูุนูููููุง ุจูุงููุฌูุญูููุฉู
Ya Allah, jadikanlah kami mencintai Madinah sebagai cinta kami kepada Makkah atau lebih dari itu, dan sehatkan Madinah (dari penyakit). Berkahilah kami dalam (takaran) shoโ dan mud kami. Pindahkanlah penyakit demam di Madinah ini ke al-Juhfah.
(H.R al-Bukhari)
Al-Khoththobiy rahimahullah menyatakan: โPenduduk al-Juhfah pada waktu itu adalah Yahudi yang merupakan musuh Islam dan kaum musliminโ
(al-Minhaaj syarh Shahih Muslim bin al-Hajjaaj (9/150)).
Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan hadits tersebut: โDi dalam hadits ini (terdapat pelajaran berharga) bahwasanya tidak mengapa seseorang berdoa dan meminta kepada Allah Subhanahu Wa Taโala untuk mengangkat balaโ dan wabah dari negerinya dan dari negeri-negeri kaum muslimin. Bahkan, justru semestinya itulah yang dilakukan. Karena hal ini adalah bentuk menghilangkan kemudaratan. Pendapat yang benar adalah bahwa itu juga berlaku untuk (wabah) Thoโun. Hendaknya anda meminta kepada Allah Azza Wa Jalla untuk mengangkat (menghilangkan) wabah itu dari negeri-negeri. Walaupun terdapat hadits (yang shahih) dari Nabi shollallahu alaihi wasallam bahwasanya barangsiapa yang meninggal karena Thoโun ia mati syahid. Namun bisa dikatakan: Meskipun demikian, kita (semestinya) meminta keselamatan kepada Allah darinya. Dan seandainya (wabah) itu menimpa kita dengan takdir Allah, kita akan mendapatkan balasan kebaikan (syahid) ituโ
(Syarh Shahih al-Bukhari (7/351)).
๐ Faedah dari al-Ustadz Abu Utsman Kharisman hafizhahullah | WA al I’tishom
๐ก Majmu’ah Salafy Baturaja
๐ Kanal Telegram: https://t.me/salafybaturaja
โซ๏ธโซ๏ธโซ๏ธโซ๏ธโซ๏ธ