Sepatutnya Tidak Takut Melainkan pada Dosa-dosamu

Ali bin Abi Talib radiyallahu anhu berkata:
“Seorang hamba Allah sepatutnya tidak takut melainkan pada dosa-dosanya, dan tidak berharap melainkan kepada Rabbnya. Seorang yang jahil tidak sepatutnya malu untuk bertanya, dan seorang yang berilmu tidak sepatutnya malu untuk mengatakan – jika dia tidak mengetahui sesuatu – ‘Allah Lebih Mengetahui’. Kesabaran terhadap iman adalah seperti kepala kepada seluruh badan: jikalau kepala itu terputus (dari badan), maka reputlah badan. Dan seorang yang tidak mempunyai kesabaran, tidak memiliki iman.”
Al-Baihaqî, Shu’ab Al-Îmân, Jil.12 ms.195.
Advertisement
Sepatutnya Tidak Takut Melainkan pada Dosa-dosamu

Hakikat Orang Yang Berakal

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu berkata:

اﻟﻌﺎﻗﻞ ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺤﺮﻣﻪ ﻧﺼﻴﺒﻪ ﻣﻦ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﺣﻈﻪ ﻣﻦ اﻵﺧﺮﺓ.

“Orang yang berakal adalah orang yang bagian yang dia dapatkan di dunia tidak menghalangi dirinya dari mendapatkan kebahagiaan di akhirat.”

Bahjatul Majalis, hlm. 117

Sumber || https://twitter.com/channel_moh/status/809377546244591616

WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

Hakikat Orang Yang Berakal

Wasiat Ayah Kepada Anaknya

Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu memberi wasiat kepada anaknya Al-Husein bin Ali Radiyallahu’anhuma :

“Bertakwa kepada Allah dan menetapi perintah-perintah Nya, makmurkan hatimu dengan zikir kepada Allah, berpegang teguhlah dengan tali agama Allah, kerana itulah ikatan yang paling kuat antara engkau dan Allah, hidupkan hatimu dengan petuah, dan bunuhlah cita-citamu (terhadap dunia) dengan Zuhud, kuatkan hatimu dengan iman, dan lembutkannya dengan selalu ingat terhadap kematian.”

[Kanzul ‘Ummah min Sunanil Aqwal wal Af’al,
‘Alaud din Ali bin Hisamud din Rahimahullah]

Tim Fawaid
radiorasyid
https://bit.ly/radiorasyid

Wasiat Ayah Kepada Anaknya

Jangan Terburu-buru Menyampaikan Berita

Ali Bin Abi Talib radiyallahu anhu berkata,

“Janganlah kalian terburu-buru dalam menyampaikan berita serta tergesa-gesa dalam menebarkan berbagai kekejian. Jangan pula menjadi orang yang tidak mampu menyimpan rahsia dan gemar menyebarkannya. Kerana sungguh, di belakang kalian menanti malapetaka yang teramat dahsyat, kesempitan hidup, kekejian, azab yang pedih, seksaan berat yang melelahkan dan melemahkan, di mana manusia menjadi sangat ketakutan dan dibuat sengsara kerananya, yang diikuti oleh fitnah yang besar, berat dan berkepanjangan.”

Syarah Shahih Al-Adabul Mufrad, 1/421 – 422, Rasysyul Barad Syarh Al-Adabul Mufrad hal. 172-173

Jangan Terburu-buru Menyampaikan Berita