PILIH TEMANMU YANG MEMBUATMU ZUHUD DARI DUNIA

🤝🌻 PILIH TEMANMU YANG MEMBUATMU ZUHUD DARI DUNIA

✍🏻 Sufyan Ats Tsauri rahimahullah mengatakan,

وليكن جليسك من يزهدك في الدنيا ويرغبك في الآخرة وإياك ومجالسة أهل الدنيا الذين يخوضون في حديث الدنيا فانهم يفسدون عليك دينك وقلبك

🍂 “Hendaknya temanmu adalah orang yang membuatmu zuhud (meninggalkan yang tidak penting) dari dunia dan membuatmu cinta kepada akhirat.

🍁 Jauhilah engkau berteman dengan para pencari dunia yang larut dalam obrolan dunia. Karena, mereka akan merusakkan agamamu dan kalbumu.”

📚 Hilyatul Auliya karya Abu Nu’aim
•┈┈•┈┈•⊰✿📝✿⊱•┈┈•┈┈•
#zuhud #qanaah #qonaah #teman

🌏 Website: tashfiyah.com ||| telegram.tashfiyah.com
📱 Gabung Channel Majalah Tashfiyah : bit.ly/tashfiyah

Advertisement
PILIH TEMANMU YANG MEMBUATMU ZUHUD DARI DUNIA

SEDIKIT BICARA MELEMBUTKAN HATI

Sufyan bin Sa’id ats-Tsaury rahimahullah berkata:

عليك بقلة الكلام يلين قلبك، وعليك بطول الصمت تملك الورع، ولا تكونن حريصاً على الدنيا.

“Hendaknya engkau sedikit bicara agar hatimu lembut, dan banyaklah diam agar engkau memiliki sifat wara’, dan jangan sekali-kali rakus terhadap dunia.”

Hilyatul Auliya’, jilid 8 hlm. 82

Sumber || https://twitter.com/durra_salafiyaa/status/861240697969668098

WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

SEDIKIT BICARA MELEMBUTKAN HATI

Bersegeralah Pada Kebaikan

Berkata Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah,

وإذا هممت بصدقة أو ببر أو بعمل صالح فعجل مضيه من ساعته من قبل أن يحول بينك وبينه الشيطان

“Apabila engkau ingin bersedekah, berbuat kebaikan, atau beramal soleh, maka segeralah lakukan pada saat itu, sebelum syaitan menjadi penghalang antara dirimu dan dia.”
 
Hilyatul Auliya’, 7/61
Bersegeralah Pada Kebaikan

Takut Dari Kesudahan Yang Buruk

Suatu malam Imam Sufyan At-Tsauri rahimahullah menangis hingga waktu subuh tiba, dan tatkala masuk waktu subuh ditanyakan kepadanya: “Apakah semua tangisan ini kerana takut dari dosa-dosa?”

Maka beliau pun mengambil segenggam tanah, dan berkata: “Dosa-dosa lebih ringan dari ini, namun sesungguhnya aku menangis hanyalah kerana takut dari kesudahan (yang buruk).”

Berkata Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengomentari ucapan tersebut:

“Dan ini adalah sebesar-besar kefaqihan (pemahaman), dimana seseorang takut akan dihinakan oleh dosa-dosanya ketika kematian datang, sehingga menghalangi dirinya dari kesudahan yang baik (husnul khatimah).”

•┈┈┈••✦✿✦••┈┈┈•

📚 Ad-Daa wa Ad-Dawaa, hal: (390).

Continue reading “Takut Dari Kesudahan Yang Buruk”

Takut Dari Kesudahan Yang Buruk

Tercelanya Bangga Diri

Berkata Sufyan At-Tsauri rahimahullah:

“Berhati-hatilah dari hal-hal yang akan merosakkan amalanmu kerana yang akan merosakkan amalanmu adalah riya’, dan jika bukan riya’ maka kagum kepada diri sendiri (yang akan merosakkan) sehingga digambarkan dalam benakmu bahawa engkau lebih utama dari saudaramu, padahal boleh jadi engkau tidak mampu melakukan amalan seperti apa yang dia mampu lakukan, dan boleh jadi dia lebih wara’ (berhati-hati) darimu dari perkara-perkara yang telah Allah haramkan, dan lebih suci darimu amalannya.

Dan jika engkau tidak membanggakan dirimu sendiri maka berhati-hatilah dari cinta akan pujian manusia dan sanjungan mereka sehingga menjadikan engkau suka agar mereka memuliakanmu kerana amalanmu, dan agar mereka memandang dirimu kerananya dengan kemuliaan dan kedudukan di dalam dada mereka, atau sebuah hajat yang engkau tuntut dari mereka dalam banyak perkara, namun hendaknya yang engkau inginkan dengan amalanmu hanyalah wajah Allah dan negeri akhirat, bukan menginginkan dengan itu selain-Nya.

Maka cukuplah dengan mengingat kematian menjadikan zuhud di dunia dan mengharapkan negeri akhirat, dan cukuplah dengan panjangnya angan-angan menunjukkan akan sedikitnya rasa takut dan kelancangan terhadap kemaksiatan, dan cukuplah sebagai suatu kerugian dan penyesalan di hari kiamat nanti bagi siapa saja yang berilmu namun dia tidak beramal (dengan ilmunya).”

Hilyatul Awliya (6/391).

Continue reading “Tercelanya Bangga Diri”

Tercelanya Bangga Diri

Mencintai dan Membenci Kerana Allah

Berkata Sufyan Ats Tsauri rahimahullah,

“Jika Anda mencintai seseorang karena Allah. Lalu dia membuat perkara baru (bid’ah) dalam Islam. Kemudian Anda tidak membencinya. Bererti Anda tidak mencintainya kerana Allah.”

(Hilyatul Auliya 7/34)

ﻗﺎﻝ ﺳﻔﻴﺎﻥ ﺍﻟﺜﻮﺭﻱ رحمه الله :

“ﺇﺫ ﺃﺣﺒﺒﺖ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻪ، ﺛﻢ ﺃﺣﺪﺙ في ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻓﻠﻢ ﺗﺒﻐﻀﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻓﻠﻢ ﺗﺤﺒﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻪ.”

Mencintai dan Membenci Kerana Allah