Ingat Mati, Dimuliakan Tiga

Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu berkata,

“Ad-Daqqaq berkata, ‘Siapa yang banyak mengingat mati, ia akan dimuliakan dengan tiga perkara: bersegera untuk bertaubat, hati merasa cukup, dan giat/semangat dalam beribadah.

Sebaliknya, siapa yang melupakan mati ia akan dihukum dengan tiga perkara: menunda taubat, tidak redha dengan perasaan cukup dan malas dalam beribadah.

Maka berpikirlah, wahai orang yang tertipu, yang merasa tidak akan dijemput kematian, tidak akan merasa sekaratnya, kepayahan, dan kepahitannya. Cukuplah kematian sebagai pengetuk hati, membuat mata menangis, memupus kelezatan dan menuntaskan angan-angan. Apakah engkau, wahai anak Adam, mahu memikirkan dan membayangkan datangnya hari kematianmu dan perpindahanmu dari tempat hidupmu yang sekarang?”

(At-Tadzkirah, hal. 9)

Advertisement
Ingat Mati, Dimuliakan Tiga

Hidup Kalian Yang Tersisa

Adalah Yazid Ar-Raqasyi rahimahullahu berkata kepada dirinya sendiri,

“Celaka engkau wahai Yazid! Siapa gerangan yang akan menunaikan solat untukmu setelah kematianmu? Siapakah yang mempuasakanmu setelah mati? Siapakah yang akan memintakan keredhaan Rabbmu untukmu setelah engkau mati?”

Kemudian ia berkata, “Wahai sekalian manusia, tidakkah kalian menangis dan meratapi diri-diri kalian dalam hidup kalian yang masih tersisa? Duhai orang yang kematian mencarinya, yang kuburan akan menjadi rumahnya, yang tanah akan menjadi permadaninya dan yang ulat-ulat akan menjadi temannya, dalam keadaan ia menanti dibangkitkan pada hari kengerian yang besar. Bagaimanakah keadaan orang ini?” Kemudian Yazid menangis hingga jatuh pengsan.

(At-Tadzkirah, hal. 8-9)

Hidup Kalian Yang Tersisa

Takut Dari Kesudahan Yang Buruk

Suatu malam Imam Sufyan At-Tsauri rahimahullah menangis hingga waktu subuh tiba, dan tatkala masuk waktu subuh ditanyakan kepadanya: “Apakah semua tangisan ini kerana takut dari dosa-dosa?”

Maka beliau pun mengambil segenggam tanah, dan berkata: “Dosa-dosa lebih ringan dari ini, namun sesungguhnya aku menangis hanyalah kerana takut dari kesudahan (yang buruk).”

Berkata Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengomentari ucapan tersebut:

“Dan ini adalah sebesar-besar kefaqihan (pemahaman), dimana seseorang takut akan dihinakan oleh dosa-dosanya ketika kematian datang, sehingga menghalangi dirinya dari kesudahan yang baik (husnul khatimah).”

•┈┈┈••✦✿✦••┈┈┈•

📚 Ad-Daa wa Ad-Dawaa, hal: (390).

Continue reading “Takut Dari Kesudahan Yang Buruk”

Takut Dari Kesudahan Yang Buruk

Manakah Yang Lebih Manfaat Setelah Mati

Manakah Yang Lebih Manfaat Setelah Mati Dari Ketiga Perkara Ini: Sedekah Jariyah, Ilmu Yang Bermanfaat Atau Anak Yang Soleh?

Berkata Fadhilatus syaikh Ibnu Al-‘Utsaimin رحمه الله تعالى :

“Ilmu adalah yang paling manfaat dari semuanya, kerana ilmu: akan memberikan kemanfaatan bagi insan yang memperlajarinya, dan ilmu padanya ada penjagaan terhadap syariat, dan ilmu padanya kemanfaatan bagi makhluk secara umum, dan ilmu lebih lengkap dan lebih umum, kerana dia akan mempelajari dari ilmu-mu apa yang ada di kehidupanmu dan apa yang ada setelah wafatmu.”

Syarah Sahih Muslim (5/447).

Continue reading “Manakah Yang Lebih Manfaat Setelah Mati”

Manakah Yang Lebih Manfaat Setelah Mati

Bertaubat di Pagi dan Petang

Berkata Al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah:

“Berkata sebahagian kaum Salaf:

Masuklah di waktu pagi sebagai orang-orang yang bertaubat dan masuklah di waktu petang sebagai orang-orang yang bertaubat!

Mengisyaratkan bahawa seorang mukmin tidaklah sepatutnya masuk di waktu pagi dan petang melainkan di atas taubat, kerana dia tidaklah mengetahui bilakah dia akan dikejutkan oleh kematian di waktu pagi atau pun petang hari, maka barangsiapa masuk di pagi hari atau petang hari tanpa bertaubat, sejatinya dia berada di atas sebuah bahaya kerana dia dikhawatirkan akan berjumpa dengan Allah tanpa bertaubat sehingga akan dikumpulkan ke dalam kumpulan orang-orang zalim.

Allah ta’ala berfirman:

(وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ) [سورة الحجرات 11]

“Dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” [Qs. Al-Hujurat: 11]. 》

Lathaif Al-Ma’arif, Ibnu Rajab (1/344).

Continue reading “Bertaubat di Pagi dan Petang”

Bertaubat di Pagi dan Petang

Meninggal Di atas Islam dan Sunnah

Berkata al-Imam Ahmad rahimahullah:

“Barangsiapa yang meninggal di atas Islam dan Sunnah, dia meninggal di atas kebaikan seluruhnya.”

(Siyar A’lamin Nubalaa 11/296)

Faedah dari :
Abdul Aziz Bantul
(Thullab Fiyus Yaman)

قال الإمام أحمد :

« مَنْ مَاتَ عَلَى الإِسْلاَمِ وَالسُّنَّةِ مَاتَ عَلَى الخَيْرِ كُلِّهِ ».

سير أعلام النبلاء (11/296).

Meninggal Di atas Islam dan Sunnah

Jalan Menuju Allah Sangatlah Panjang

Asy-Syeikh al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin al-Albani –rahimahullah– berkata:

“Jalan untuk menuju Allah sangatlah panjang. Dan kita sekarang berjalan di atasnya bagaikan kura-kura. Dan tujuan kita bukan untuk sampai di akhirnya, akan tetapi tujuannya adalah kita mati dalam keadaan berada di atasnya.”

Dikirim oleh Al-Akh Ali Bahmid al-Malanji (salah seorang Pelajar di Darul Hadist Fuyus,Yaman)

WA SALAFY LINTAS

Jalan Menuju Allah Sangatlah Panjang