ProblematikaUmat.com
Hakekat Mimpi, Jenis dan Hikmahnya
Pertanyaan:
Kadang saya bermimpi bagus hal-hal yang menyenangkan dan membuat hati lapang. Sesekali mimpi saya buruk, menakutkan. Apa sebenarnya hakekat mimpi, apa pula hikmah dibalik mimpi, ataukah mimpi hanya sekedar bunga tidur yang tidak ada faedahnya sebagaimana dikatakan sebagian orang ?
Jawab:
Mimpi adalah salah satu dari makhluk Allah taโala dan tanda-tanda kekuasaan-Nya.
Tentang hakekat mimpi dan proses terjadinya, Asy-Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad hafidzahullah pernah ditanya dalam salah satu pelajaran beliau, Sunan Abu Dawud: Apakah hakekat ruโya (mimpi)? Beliau menjawab kurang lebihnya: Ruโya adalah dari Allah, adapun kaifiyah (bagaimana terjadinya) nya wallahu aโlam (Allahlah yang paling mengetahui), bisa jadi mimpi itu terjadi dengan Allah mengutus malaikat atau lainnya.
Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata dalam kitabnya Iโlamul Muwaqiโin (1/252): Ruโya (mimpi) adalah permisalan-permisalan yang dibuat malaikat yang Allah tugaskan kepada mereka untuk mengurusi mimpi agar orang yang melihatnya dapat mengambil dalil (memahami) permisalan tersebut dengan yang serupa.
Berkata Al-Qadhi Abu Bakr Ibnul โArabi: Ruโya adalah pengetahuan-pengetahuan yang Allah gantungkan pada hati hamba-Nya melalui malaikat atau setanโฆ dan semisal dengan ini (apa yang terjadi) di saat terjaga adalah bisikan-bisikan hati, yang terkadang sebuah alur kisah atau mengalir tanpa arah.
Berkata Al-Maziri: Banyak pendapat-pendapat manusia tentang hakikat mimpi, bahkan selain orang islampun membicarakannya dengan banyak pendapat-pendapat yang munkar, karena mereka berusaha untuk menyingkap hakekat-hakekat yang tidak mungkin dicapai akal dan tidak ada hujjah padanyaโฆ Fathul Bari (12/405-406) cet. Darul Hadits
MACAM MACAM MIMPI
Secara rinci mimpi ada tiga macam, Pertama: Ruโya Sholihah (mimpi yang baik/Solih), Kedua : Hulm (bisikan dan permainan setan) dan Ketiga : Haditsun Nafs.
(1) Ruโya Sholihah. Jenis Mimpi ini adalah dari Allah. Ruโya memiliki makna (ditaโbirkan). misalnya hadits tentang dua gelang yang dipegang (digenggam) Rasulullah dalam riwayat Bukhari.
ุนู ุฃุจู ููุฑูููุฑูุฉู ุฑูุถููู ุงูููููู ุนููููู ููููููู ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุจูููููุง ุฃูููุง ููุงุฆูู
ู ุฃูุชููุชู ุจูุฎูุฒูุงุฆููู ุงููุฃูุฑูุถู ููููุถูุนู ููู ูููููู ุณูููุงุฑูุงูู ู
ููู ุฐูููุจู ููููุจูุฑูุง ุนูููููู ููุฃูููุญูู ุงูููููู ุฅูููููู ุฃููู ุงููููุฎูููู
ูุง ููููููุฎูุชูููู
ูุง ููุฐูููุจูุง ููุฃููููููุชูููู
ูุง ุงููููุฐููุงุจููููู ุงููููุฐููููู ุฃูููุง ุจูููููููู
ูุง ุตูุงุญูุจู ุตูููุนูุงุกู ููุตูุงุญูุจู ุงููููู
ูุงู
ูุฉู
Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah bersabda : Ketika aku tidur aku diberi perbendaharaan-perbendaharaan bumi, kemudian diletakkan pada dua telapak tanganku dua gelang emas, maka keduanya memberatkan diriku, kemudian Allah mewahyukan padaku untuk meniup keduanya, aku pun meniup keduanya dan hilanglah dua gelang tersebut. Aku tafsirkan dua gelang emas tadi, adalah dua orang pendusta (yang mengaku sebagai nabi) yang sempat aku jumpai di masa hidupku yaitu nabi palsu dari shanโaโ (Yaman) dan Nabi dari Yamamah. HR. Bukhari dalam As-Shahih no.4375
(2) Hulm atau disebut juga Adhghotsul-Ahlaam (mimpi yang kacau). Mimpi jenis ini dari setan dan bentuk โtalaโubโ permainan syaithon atas bani Adam. Adhghotsul-Ahlaam tidak ditaโbirkan (tidak ada maknanya) sebagai misal apa yang diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahih-nya 2268)
ุนู ุฌูุงุจูุฑู ููุงูู ุฌูุงุกู ุฃูุนูุฑูุงุจูููู ุฅูููู ุงููููุจูููู r ููููุงูู ููุง ุฑูุณูููู ุงูููููู ุฑูุฃูููุชู ููู ุงููู
ูููุงู
ู ููุฃูููู ุฑูุฃูุณูู ุถูุฑูุจู ููุชูุฏูุญูุฑูุฌู ููุงุดูุชูุฏูุฏูุชู ุนูููู ุฃูุซูุฑููู ููููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู r ููููุฃูุนูุฑูุงุจูููู ููุง ุชูุญูุฏููุซู ุงููููุงุณู ุจูุชูููุนููุจู ุงูุดููููุทูุงูู ุจููู ููู ู
ูููุงู
ููู ููููุงูู ุณูู
ูุนูุชู ุงููููุจูููู r ุจูุนูุฏู ููุฎูุทูุจู ููููุงูู ููุง ููุญูุฏููุซูููู ุฃูุญูุฏูููู
ู ุจูุชูููุนููุจู ุงูุดููููุทูุงูู ุจููู ููู ู
ูููุงู
ููู
Datang seorang badui kepada Nabi r dan berkata: Wahai Rasulullah aku melihat dalam mimpiku seolah-olah kepalaku dipukul hingga tergelinding, akupun mengikutinya. Rasulullah r bersabda kepada si badui: Jangan kau kisahkan kepada manusia mimpi yang setan mempermainkanmu dalam tidurmu
. Dan setelah itu aku mendengar Rasulullah r berkhutbah: Janganlah salahseorang diantara kalian menceritakan mimpi yang setan mempermainkannya dalam tidurnya. HR. Muslim dalam As-Shahih no. 2268
(3) HaditsunโNafsi: yaitu perkara yang dilihat dalam tidur karena sebelumnya memikirkan sesuatu. Misalnya orang yang kehausan kemudian tidur dan mimpi kehausan atau mendapatkan air. Ini sesungguhnya juga termasuk Adhghotsul ahlam, yaitu mimpi yang kacau yang tidak ada maknanya.
HIKMAH DICIPTAKANNYA MIMPI
Mimpi para nabi sangat jeas hikmahnya. Mimpi mereka adalah wahyu.
Adapun mimpi kaum mukminin, di antara hikmahnya:
1- Mubasyyirot (kabar gembira) sebagaimana disebutkan dalam hadits. Terlebih di zaman sedikitnya orang yang berpegang dengan sunnah Rasulullah shollallohuโalaihi wasallam, di zaman islam menjadi asing, di zaman sunnah dan pengikutnya diperolok-olok sehingga mereka yang memegang sunnah seperti memegang bara api, mimpi yang indah adalah salah satu penghibur bagi mereka. Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrohim Al-Bukhari (w. 256 H) dalam Shahih Al Bukhari membuat sebuah bab dengan judul : Al-Mubasyyirot, lihat Kitab Taโbir.
:
2- Sebab Hidayah. Terkadang dengan mimpi seseorang mendapatkan hidayah dan terbangun dari kelalaian, atau terdorong untuk melakukan kebaikan. Sebagaimana diriwayatkan dalam Tarikh Baghdad (2/14) dan dinukilkan oleh As-Suyuty dalam Tadribu Ar-Rawy berkata Imam Al-Bukhari: โAku melihat Rasulullah shollallohuโalaihi wasallam dan seakan-akan aku berdiri di depan beliau dengan membawa mirwahah (kipas), aku mengipasi Rasulullah shollallohuโalaihi wasallam. Kemudian aku tanyakan kepada sebagian orang yang menaโbirkan mimpi maka berkata dia kepadaku : Engkau akan membersihkan keduastaan atas Rasulullah shollallohuโalaihi wasallam (dalam hadits-hadits), maka inilah yang mendorongku untuk mengeluarkan kitab Al Jamiโ Ash-Shahih. Dan aku tulis kitab ini belasan tahun.โ Semisal dengan ini mimpi yang dilihat shahabat Abdullah bin Umar dimana setelah mimpi itu beliau tidak pernah meninggalkan shalat malam.
Terkadang seorang yang lalai bermimpi melihat hari kiamat atau adzab kubur, dengan mimpi ini dia tersadar dan bertaubat kepada Allah taโala. Atau melihat orang tuanya dalam mimpi, kemudian mengingatkan dia akan kedurhakaannya sehingga segera bertaubat dan kembali berbakti pada kedua orangtuanya. Dan betapa banyak orang sadar dari kelalaiannya dengan mimpi.
3- Diantara hikmah mimpi adalah menguji manusia apakah dia mensikapi mimpi dengan adab adab yang diajarkan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam atau tidak. Sesungguhnya Nabi telah mengajarkan adab yang demikian agung terkait mimpi, baik mimpi tersebut mimpi baik atau mimpi buruk.
Alhasil, ini sebagian kecil dari hikmah mimpi. Kita yakin mimpi adalah makhluk Allah yang Dia ciptakan dengan hikmah yang sangat besar. Allahuaโlam. (Abu Ismail, Muhammad Rijal ghofarollohu lahu waliwalidaihi wa lisaairil muslimin )