Dari uraian-uraian di atas, kita dapat memahami hukum jual-beli valas secara syar’i dengan penjabaran sebagai berikut:
1. Bila jual-beli valas dari mata wang sejenis, misalnya dolar dengan dolar, maka disyaratkan adanya tamatsul (kesamaan timbangan/ukuran) dan taqabudh (serah terima di tempat).
2. Bila dari jenis mata wang yang berbeza, misalnya rupiah dengan dolar, atau dolar dengan poundsterling, hanya disyaratkan adanya taqabudh.
Dengan dasar kaidah di atas, maka:
a. Tidak mengapa menanti naik-turunnya kurs (exchange rate) sebuah mata wang yang dikehendaki, bila terpenuhi persyaratannya secara syar’i di atas ketika transaksi.
b. Tidak diperbolehkan transaksi via transfer ATM atau sejenisnya, sebab tidak terjadi taqabudh yang disyaratkan.
c. Tidak boleh terjadi pertaruhan berbau judi dalam jual beli valas.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Sumber: http://www.darussalaf.or.id/fiqih/macam-macam-riba/