BOLEHKAH MEMBERIKAN ZAKAT KEPADA ORANG YANG BERHUTANG KEPADA KITA DARI WANG YANG DIUTANGINYA?

📃💬 BOLEHKAH MEMBERIKAN ZAKAT KEPADA ORANG YANG BERUTANG KEPADA KITA DARI UANG YANG DIUTANGINYA?

Pertanyaan:

Assalamualaikum. Bolehkah uang yang diutang orang, kita pakai buat zakat ke dia?

Misal:

Si A punya utang kepada saya 2 juta. Dia terlilit utang. Kemudian setelah 1 tahun, saya ingin zakat mal sebanyak 2 juta juga. Saya ingin zakat saya dialihkan kepada orang tersebut karena dia fakir miskin dan terlilit utang.

Pertanyaanya, bolehkan saya bilang, saya bayar zakat kepadamu. Tapi dari uang yang engkau utang?

Jawaban:

Oleh al-Ustadz Abu Fudhail Abdurrahman ibnu Umar hafizhahullah.

Wa’alaykassalam warahmatullah wa barakatuh.

Asy-Syaikh Abdul Aziz ibnu Baz rahimahullah tatkala ditanya tentang hal ini, beliau menjawab,

لا يجوز ذلك؛ لأن الواجب إنظار المعسر حتى يسهل الله له الوفاء، ولأن الزكاة إيتاء وإعطاء، كما قال الله سبحانه: {وأقيموا الصلاة وآتوا الزكاة} وإسقاط الدين عن المعسر ليس إيتاء ولا إعطاء، وإنما هو إبراء، ولأنه يقصد من ذلك وقاية المال لا مواساة الفقير.
لكن يجوز أن تعطيه من الزكاة من أجل فقره وحاجته، أو من أجل غرمه، وإذا رد عليك ذلك أو بعضه من الدين الذي عليه فلا بأس إذا لم يكن ذلك عن مواطأة بينك وبينه ولا شرط، وإنما هو فعل ذلك من نفسه. وفق الله الجميع للفقه في الدين والثبات عليه

” Yang demikian itu tidak boleh karena yang wajib adalah menunggu orang yang sedang dalam kesulitan sampai Allah mudahkan baginya untuk membayar, karena zakat itu adalah penunaian dan pemberian sebagaimana Allah Subhanahu berfirman,

‘Dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat.’

Menggugurkan utang dari orang yang kesulitan bukanlah dinamakan menunaikan dan memberikan zakat. Hal itu hanyalah pembebasan karena dia dengan sebab itu bertujuan menjaga harta bukan menyantuni orang fakir.

Akan tetapi, boleh engkau berikan dia zakat karena kefakirannya dan kebutuhannya atau sangkutan utangnya, apabila dia memberikan semua itu kepadamu atau sebagiannya untuk membayar utangnya, maka tidak mengapa jika tidak dengan kesepakatan antara engkau dan dia serta tidak ada persyaratan, hanyalah dia lakukan itu karena kerelaan hatinya.”( Majmū’ al-Fatāwā, jilid 14, hlm. 280-281).

Subhanallah, ini menunjukkan betapa Islam sangat baik peraturannya dan sangat menjaga pemeluknya baik dari sisi perasaan dan fisik. Bisa jadi kalau diberikan zakat kepada seorang fakir yang berutang tanpa menggugurkan utangnya, dia akan membayar sebagian dan menggunakan sebagiannya untuk kebutuhannya yang mendesak. Atau jika kebutuhannya sudah terpenuhi semua, dia akan segera melunasinya sehingga masing-masing terpenuhi haknya, walhamdulillah.

Wallahua’lam.

📃 Sumber: Majmu’ah al-Fudhail
✉️ Publikasi: https://t.me/TJMajmuahFudhail

➖➖➖➖➖

BOLEHKAH MEMBERIKAN ZAKAT KEPADA ORANG YANG BERHUTANG KEPADA KITA DARI WANG YANG DIUTANGINYA?

*BEBERAPA CARA PENYALURAN ZAKAT FITHRI DAN HARTA*

*BEBERAPA CARA PENYALURAN ZAKAT FITHRI DAN HARTA*

Di masa awal generasi Islam, sebagaimana zakat harta, zakat fithri juga dipungut secara resmi oleh petugas yang diutus pemerintah muslim.
Kini tidak semua negeri muslim menerapkannya. Walaupun ada lembaga resmi yang ditunjuk, namun pungutan jarang dijumpai. Apabila tidak diterapkan pungutan dari pemerintah yang berkuasa di suatu negeri, pemilik harta tetap wajib mendistribusikan sendiri.
Bagaimana saja cara penyaluran dan ketentuannya? Mari kita baca penjelasan para ulama, semoga bermanfaat.

Al Hafidz An Nawawi rahimahullah menyebutkan:
ﺳﺄﻝ ﺭﺟﻞ ﺳﺎﻟﻤﺎ ﻓﻘﺎﻝ ﺃﻟﻢ ﻳﻜﻦ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻳﺪﻓﻌﻬﺎ ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻓﻘﺎﻝ ﺑﻠﻰ ﻭﻟﻜﻦ ﺃﺭﻯ ﺃﻥ ﻻ ﻳﺪﻓﻌﻬﺎ ﺇﻟﻴﻪ ﻫﺬا ﻧﺺ اﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻭاﺗﻔﻖ ﺃﺻﺤﺎﺑﻨﺎ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ اﻷﻓﻀﻞ ﺃﻥ ﻳﻔﺮﻕ اﻟﻔﻄﺮﺓ ﺑﻨﻔﺴﻪ ﻛﻤﺎ ﺃﺷﺎﺭ ﺇﻟﻴﻪ اﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺑﻬﺬا اﻟﻨﺺ ﻭﺃﻧﻪ ﻟﻮ ﺩﻓﻌﻬﺎ ﺇﻟﻰ اﻹﻣﺎﻡ ﺃﻭ اﻟﺴﺎﻋﻲ ﺃﻭ ﻣﻦ
ﺗﺠﻤﻊ ﻋﻨﺪﻩ اﻟﻔﻄﺮﺓ ﻟﻠﻨﺎﺱ ﻭﺃﺫﻥ ﻟﻪ ﻓﻲ ﺇﺧﺮاﺟﻬﺎ ﺃﺟﺰﺃﻩ ﻭﻟﻜﻦ ﺗﻔﺮﻳﻘﻪ ﺑﻨﻔﺴﻪ ﺃﻓﻀﻞ ﻣﻦ ﻫﺬا ﻛﻠﻪ
“Ada seseorang bertanya kepada Salim (putra Ibnu Umar): ‘Bukankah Ibnu Umar biasanya menitipkan (distribusi zakat fithri)nya melalui penguasa?’ Salim menjawab: ‘Benar, namun (dalam kondisi sekarang) saya memandang untuk tidak menitipkan melaluinya.’ Inilah yang menjadi dalil Imam Asy Syafi’i. Dan para ulama madzhab kami bersepakat bahwa yang lebih utama (afdhal) adalah menyalurkan (zakat) fitrah sendiri. Sebagaimana Imam Asy Syafi’i mengisyaratkan dengan dalil ini. Dan bahwasanya kalau zakat fitrah tersebut dititipkan pendistribusiannya melalui kepala pemerintahan, atau petugas pemungut, atau pihak-pihak yang terkumpul padanya sekian banyak (titipan) zakat fitrah untuk masyarakat yang mereka memang mendapat izin untuk membagikannya, (semuanya) diperbolehkan. Akan tetapi cara membagikan langsung sendiri lebih utama dari semua cara tersebut.”
(Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab 6/139)

Bahkan dalam kondisi tidak didapati petugas pemungut zakat khusus yang ditugaskan pemerintah, menjadi wajib situasinya bagi pemilik harta untuk menyalurkan sendiri hartanya.
Al Hafidz An Nawawi menegaskan:
ﻭاﻥ ﻟﻢ ﻳﺒﻌﺚ اﻻﻣﺎﻡ اﻟﺴﺎﻋﻲ ﻭﺟﺐ ﻋﻠﻲ ﺭﺏ اﻟﻤﺎﻝ اﻥ ﻳﻔﺮﻕ اﻟﺰﻛﺎﺓ ﺑﻨﻔﺴﻪ ﻋﻠﻲ اﻟﻤﻨﺼﻮﺹ ﻻﻧﻪ ﺣﻖ ﻟﻠﻔﻘﺮاء ﻭاﻻﻣﺎﻡ ﻧﺎﺋﺐ ﻋﻨﻬﻢ ﻓﺈﺫا ﺗﺮﻙ اﻟﻨﺎﺋﺐ ﻟﻢ ﻳﺘﺮﻙ ﻣﻦ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﺩاﺅﻩ.
“Dan apabila kepala pemerintahan tidak mengutus petugas  pemungut zakat, menjadi kewajiban pemilik harta untuk membagikan zakatnya sendiri sesuai dalil tersebut. Karena zakat itu merupakan hak masyarakat fakir, sedangkan kepala pemerintahan hanya bertindak mewakili mereka. Apabila sang wakil tidak melakukannya, tentunya kewajiban bagi pihak yang memiliki tanggungan penunaiannya tidak boleh ditinggalkan.”
(Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab 6/178)

Lalu beliau menyebutkan pendapat (lain yang lemah) yang juga berkembang dalam sebagian madzhab Asy Syafi’i.

▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️
Artikel terkait yang semoga bermanfaat:

Zakat Fithri

Bagaimanakah Kriteria Fakir dan Miskin yang Berhak Menerima Zakat?

Zakat Emas, Perak, dan Uang


▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️

*Menitipkan Penyaluran Zakat Melalui Seorang Wakil dan Batasannya*

Al Hafidz An Nawawi melanjutkan:
ﻟﻪ ﺃﻥ ﻳﻮﻛﻞ ﻓﻲ ﺻﺮﻑ اﻟﺰﻛﺎﺓ اﻟﺘﻲ ﻟﻪ ﺗﻔﺮﻳﻘﻬﺎ ﺑﻨﻔﺴﻪ ﻓﺈﻥ ﺷﺎء ﻭﻛﻞ ﻓﻲ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻰ اﻹﻣﺎﻡ ﻭاﻟﺴﺎﻋﻲ ﻭﺇﻥ ﺷﺎء ﻓﻲ اﻟﺘﻔﺮﻗﺔ ﻋﻠﻰ اﻷﺻﻨﺎﻑ ﻭﻛﻼ ﻫﻤﺎ ﺟﺎﺋﺰ ﺑﻼ ﺧﻼﻑ ﻭﺇﻧﻤﺎ ﺟﺎﺯ اﻟﺘﻮﻛﻴﻞ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻣﻊ ﺃﻧﻬﺎ ﻋﺒﺎﺩﺓ ﻷﻧﻬﺎ ﺗﺸﺒﻪ ﻗﻀﺎء اﻟﺪﻳﻮﻥ ﻭﻻﻧﻪ ﻗﺪ ﺗﺪﻋﻮا اﻟﺤﺎﺟﺔ ﺇﻟﻰ اﻟﻮﻛﺎﻟﺔ ﻟﻐﻴﺒﺔ اﻟﻤﺎﻝ ﻭﻏﻴﺮ ﺫﻟﻚ ﻗﺎﻝ ﺃﺻﺤﺎﺑﻨﺎ ﺳﻮاء ﻭﻛﻠﻪ ﻓﻲ ﺩﻓﻌﻬﺎ ﻣﻦ ﻣﺎﻝ اﻟﻤﻮﻛﻞ ﺃﻭ ﻣﻦ ﻣﺎﻝ اﻟﻮﻛﻴﻞ ﻓﻬﻤﺎ ﺟﺎﺋﺰاﻥ ﺑﻼ ﺧﻼﻑ ﻗﺎﻝ اﻟﺒﻐﻮﻱ ﻓﻲ ﺃﻭﻝ ﺑﺎﺏ ﻧﻴﺔ اﻟﺰﻛﺎﺓ ﻭﻳﺠﻮﺯ ﺃﻥ ﻳﻮﻛﻞ ﻋﺒﺪا ﺃﻭ ﻛﺎﻓﺮا ﻓﻲ ﺇﺧﺮاﺝ اﻟﺰﻛﺎﺓ ﻛﻤﺎ ﻳﺠﻮﺯ ﺗﻮﻛﻴﻠﻪ ﻓﻲ ﺫﺑﺢ اﻷﺿﺤﻴﺔ
“Boleh baginya mewakilkan pendistribusian zakat yang (asalnya) menjadi tanggungannya untuk disalurkan sendiri. Apabila ia kehendaki bisa mewakilkan penyerahannya melalui kepala pemerintahan atau petugas, jika dia menginginkan dipecah untuk beberapa kategori sasaran (khusus zakat harta-pen). Dan kedua cara tersebut diperbolehkan tanpa ada perbedaan pendapat. Adapun diperbolehkannya perwakilan dalam hal itu, padahal itu adalah ibadah, karena serupa dengan pembayaran hutang-piutang. Dan karena terkadang memang ada kebutuhan untuk mewakilkan, karena belum adanya harta dan selain alasan tersebut. Para ulama madzhab kami menyatakan bahwa  sama saja dia wakilkan penyalurannya diambilkan dari harta orang yang mewakilkan atau diambilkan dulu dari harta wakil, kedua cara itu diperbolehkan tanpa ada perbedaan pendapat. Al Baghowi menyatakan dalam permulaan Bab Niat Zakat; [Dan boleh mewakilkan kepada budak atau bahkan orang kafir untuk menyalurkan zakat, sebagaimana diperbolehkan mewakilkan penyembelihan binatang kurban melalui mereka.]”
(Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab 6/165)

*Ketentuan Penyaluran Melalui Wakil*
هل يجوز التوكيلُ في صرف زكاة الفطر وزكاة المال وفي قبضها ؟فأجاب:”نعم ، يجوز التوكيلُ في صرف زكاة الفطر، كما يجوز في زكاة المال ، لكن لابدَّ أن تصل زكاةُ الفطر إلى يد الفقير قبل صلاة العيد ؛ لأنه وكيلٌ عن صاحبها.
مجموع فتاوى العثيمين (١٨/٣١٠).
Apakah diperbolehkan mewakilkan penyaluran zakat fithri dan zakat harta maupun dalam menerimanya?
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah menjawab:
“Ya, boleh mewakilkan penyaluran zakat fithri, sebagaimana diperbolehkan pada zakat harta. Namun (yang perlu diperhatikan) zakat fithri harus benar-benar tersampaikan ke tangan orang fakir sebelum sholat ied. Karena petugas merupakan wakil dari yang menanggung zakat.”
(Majmu’ Fatawa Al Utsaimin 18/310)

*Mewakilkan Penyaluran Zakat Melalui Lembaga Sosial*

Pernah diajukan pertanyaan kepada Syaikh Muhammad ibnu Shalih Al Utsaimin rahimahullah:
يقول المستمع: يوجد في منطقتنا جمعية خيرية، هل يجوز أن أدفع شيئاً من زكاة مالي فيها أفيدونا مشكورين؟
الجواب:
Seorang pendengar bertanya:
“Didapati di daerah kami sebuah organisasi sosial kemasyarakatan. Apakah boleh saya menyalurkan sebagian zakat harta saya melalui organisasi tersebut? Mohon kami diberi pencerahan, terimakasih.

Maka Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah menjawab:
الشيخ: إذا كان القائمون على هذا الفرع الخيري ممن يثق بهم في دينهم وعلمهم، فلا بأس أن تدفع إليهم من زكاتك، وتخبرهم بهذا أنها زكاة؛ لئلا يصرفها مصرف الصدقات، أما إذا كنت لا تعرف عن حالهم فالأفضل أن تؤدي ذلك بنفسك، بل الأفضل أن تؤدي ذلك بنفسك مطلقاً؛ لأن كون الإنسان يباشر لإخراج زكاته بنفسه ليطمئن إلى وصولها إلى أهلها، وليثاب ويؤجر على تعب في وصولها إلى أهلها أولى من كونه يعطيها من يعديها عنه.
“Apabila para pengelola lembaga sosial tersebut termasuk orang-orang yang dapat dipercaya kebaikan agama dan ilmunya, tidak mengapa menyerahkan sebagian zakat anda melalui mereka. Dan beritahulah mereka bahwa ini adalah zakat. Agar mereka tidak menyalurkan untuk penerima kategori sedekah-sedekah (sunnah). Sedangkan apabila anda tidak mengenal keadaan mereka, yang lebih utama adalah anda tunaikan zakat itu sendiri. Bahkan sebenarnya yang lebih utama (afdhal) anda langsung menyalurkannya sendiri.
Karena kondisi seseorang yang dirinya langsung berinteraksi untuk membagikan  zakatnya sendiri akan dapat meyakinkan tersampaikannya zakat tersebut kepada sasarannya. Juga agar dia memperoleh pahala, dan diberi balasan kebaikan karena rasa letih dalam menyalurkan zakat kepada sasarannya, hal itu lebih utama daripada keadaan dia menitipkan kepada pihak lain yang akan mewakili dirinya dalam penyalurannya.”

Sumber audio (dengan sedikit koreksi pada transkrip):
https://binothaimeen.net/content/10110

▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️
🖋️ Abu Abdirrohman Sofian
*Grup WA Al I’tishom*
Situs web resmi:

Beranda

Radio kajian petang:
https://itishom.org/radio-al-fauzan/

▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️

*BEBERAPA CARA PENYALURAN ZAKAT FITHRI DAN HARTA*

BAGAIMANA JIKA PEMERINTAH MEWAJIBKAN ZAKAT FITRAH BERUPA UANG ?

🚇 BAGAIMANA JIKA PEMERINTAH MEWAJIBKAN ZAKAT FITRAH BERUPA UANG ?

Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih al-‘Utsaimin rahimahullah

PERTANYAAN

Di beberapa negeri orang-orang diwajibkan mengeluarkan zakat fitrah dengan dirham (uang). Apa hukumnya?
Semoga Allah membalas Anda -dari (rasa syukur) kaum muslimin- dengan ganjaran yang baik.

JAWABAN

Hal yang tampak bagiku bahwa apabila seseorang dipaksa untuk mengeluarkan zakat fitrah berupa uang dirham maka ia memberikannya kepada mereka dan tidak menampakkan penyelisihan kepada pemerintah.

Hanya saja antara dirinya dengan Allah, ia mengeluarkan (lagi) apa yang diperintahkan Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam (Zakat Fitr secara sembunyi-sembunyi) sehingga ia mengeluarkan berupa satu sha’ bahan makanan. Sebab pengharusan dari mereka (pemerintah) untuk mengeluarkan berupa dirham adalah mengharuskan sesuatu yang tidak disyari’atkan oleh Allah dan Rasul-Nya Shalallahu ‘alaihi wasallam.

Sehingga pada saat ini wajib atasmu menunaikan apa yang kamu yakini wajib atasmu maka kamu mengeluarkannya berupa bahan makanan.

Dan berilah apa yang diharuskan kepadamu berupa dirham dan jangan perlihatkan penyelisihan terhadap pemerintah.

[ Majmu’ Fatawa wa Rosàil Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin (18/281) ]

ــــــــــــــــــــــــــــ
📋 ﻓﻲ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﺒﻼﺩ ﻳﻠﺰﻡ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺑﺈﺧﺮﺍﺝ ﺯﻛﺎﺓ ﺍﻟﻔﻄﺮ ﺩﺭﺍﻫﻢ، ﻓﻤﺎ ﺍﻟﺤﻜﻢ؟ ﺟﺰﺍﻛﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﺧﻴﺮ ﺍﻟﺠﺰﺍﺀ؟

ﻓﺄﺟﺎﺏ ﻓﻀﻴﻠﺘﻪ ﺑﻘﻮﻟﻪ :

ﺍﻟﻈﺎﻫﺮ ﻟﻲ ﺃﻧﻪ ﺇﺫﺍ ﺃﺟﺒﺮ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﺇﺧﺮﺍﺝ ﺯﻛﺎﺓ ﺍﻟﻔﻄﺮ ﺩﺭﺍﻫﻢ ﻓﻠﻴﻌﻄﻬﺎ ﺇﻳﺎﻫﻢ ﻭﻻ ﻳﺒﺎﺭﺯ ﺑﻤﻌﺼﻴﺔ ﻭﻻﺓ ﺍﻷﻣﻮﺭ، ﻟﻜﻦ ﻓﻴﻤﺎ ﺑﻴﻨﻪ ﻭﺑﻴﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺨﺮﺝ ﻣﺎ ﺃﻣﺮ ﺑﻪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻴﺨﺮﺝ ﺻﺎﻋﺎً ﻣﻦ ﻃﻌﺎﻡ؛ ﻷﻥ ﺇﻟﺰﺍﻣﻬﻢ ﻟﻠﻨﺎﺱ ﺑﺄﻥ ﻳﺨﺮﺟﻮﺍ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﺭﺍﻫﻢ ﺇﻟﺰﺍﻡ ﺑﻤﺎ ﻟﻢ ﻳﺸﺮﻋﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﻭﺣﻴﻨﺌﺬ ﻳﺠﺐ ﻋﻠﻴﻚ ﺃﻥ ﺗﻘﻀﻲ ﻣﺎ ﺗﻌﺘﻘﺪ ﺃﻧﻪ ﻫﻮ ﺍﻟﻮﺍﺟﺐ ﻋﻠﻴﻚ، ﻓﺘﺨﺮﺟﻬﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻄﻌﺎﻡ، ﻭﺍﻋﻂ ﻣﺎ ﺃﻟﺰﻣﺖ ﺑﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﺭﺍﻫﻢ ﻭﻻ ﺗﺒﺎﺭﺯ ﻭﻻﺓ ﺍﻷﻣﻮﺭ ﺑﺎﻟﻤﻌﺼﻴﺔ .

ﻣﺠﻤﻮﻉ ﻓﺘﺎﻭﻯ ﻭﺭﺳﺎﺋﻞ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺻﺎﻟﺢ ﺍﻟﻌﺜﻴﻤﻴﻦ [ ١٨/ ٢٨١ ]

ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
🔍 مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد

💾 Channel Telegram:
👉🏽 bit.ly/ForumBerbagiFaidah [FBF]
🏀 http://www.alfawaaid.net

BAGAIMANA JIKA PEMERINTAH MEWAJIBKAN ZAKAT FITRAH BERUPA UANG ?

NISCAYA AKAN MENDAPATKAN LAILATUL QADAR

🌃🌠🎙 NISCAYA AKAN MENDAPATKAN LAILATUL QADAR

🔅Asy Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata,

“ومن اجتهد في العشر كلها في الصلاة والقرآن والدعاء وغير ذلك من وجوه الخير أدرك ليلة القدر بلا شك وفاز بما وعد الله به من قامها إذا فعل ذلك إيمانًا واحتسابًا”
 مجموع فتاوى ابن باز (٦/ ٣٩٨)

“Barang siapa yang bersunggguh-sungguh pada 10 malam terakhir (Ramadhan) seluruhnya, dalam shalatnya, membaca al Qur’an, berdo’a, dan selainnya dari perkara kebaikan, niscaya dia akan mendapatkan lailatul qodar, tidak diragukan lagi. Dia akan berhasil mendapatkan apa yang telah Allah janjikan bagi orang yang menegakkan shalat di malam lailatul qodar, apabila ia melakukan hal itu karena iman dan mengharap pahala.”

📘[ Majmu’ Fatawa Syaikh bin Baz (6/398) ]
_______
🔖Ayo Ikuti dan Sebarkan :
📡 https://t.me/KajianIslamBondowoso/2153
🌠 Berilmu Sebelum Berkata Dan Beramal

▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️

NISCAYA AKAN MENDAPATKAN LAILATUL QADAR

SEBAB-SEBAB YANG BISA MENGHILANGKAN DUKA DAN LARA

‌‌💦🌽🌤 SEBAB-SEBAB YANG BISA MENGHILANGKAN DUKA DAN LARA

Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah

Diantara sebab-sebab terbesar yang dengannya Allah menghilangkan duka dan lara, diantaranya:

1. Banyak berzikir (mengingat) Allah Subhanahu wa Ta’ala
2. Bershalawat kepada Nabi ﷺ.
3. Dan banyak membaca Al-Qur’an.

Karena perkara tersebut, merupakan sebab lapangnya dada dan hilangnya kecemasaan dan penderitaan.

Maka perbanyaklah berzikir (mengingat) Allah, membaca Al-Quran, bershalawat kepada Rasulullahi alaihish shalatu was sallam, serta memohon ampun, bertaubat dari perbuatan dosa dan maksiat serta mewaspadainya.

Maka berhati-hatilah dari segala dosa dan maksiat, dan bertaubatlah kepada Allah dari perkara dosa yang dahulu pernah dilakukan, dan perbanyaklah beristighfar (memohon ampunan), serta berbahagialah dengan kelapangan hati dan hilangnya rasa duka dan lara.

📑 Fatwa nur ala Ad-Darbi 1/333

الأســباب المــزيلة للهــموم

قال العــلامة إبن باز رحمه الله:

‏من أعظم الأسباب التي يزيل الله بها الهموم والغموم ،

١. الإكثار من ذكر الله سبحانه
٢.والصلاة على نبيه عليه الصلاة والسلام
٣. والإكثار من قراءة القرآن

فإن ذلك من أسباب انشراح الصدر وزوال الهم والغم ، فأكثر من ذكر الله ، ومن قراءة القرآن ، ومن الصلاة والسلام على رسول الله عليه الصلاة والسلام ، مع الاستغفار والتوبة من المعاصي والحذر منها ،

فاحذر المعاصي كلها وتب إلى الله من سالفها ، وأكثر من الاستغفار ، وأبشر بالانشراح وزوال الهموم والغموم.

【فتاوى نور على الدرب【٣٣٣/١】

💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo

🌏||_Kunjungi : https://mahad-arridhwan.com/4269/

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

SEBAB-SEBAB YANG BISA MENGHILANGKAN DUKA DAN LARA

IHTISAB PERKARA YANG SERING MAYORITAS ORANG TERLALAI

🕌💭IHTISAB PERKARA YANG SERING MAYORITAS ORANG TERLALAI

🎙Syekh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin rahimahullah berkata:

“Maksud ia berihtisab kepada Allah Ta’ala adalah ia berharap pahala amalannya dari Allah Ta’ala. Ini adalah perkara penting yang mayoritas manusia lalai darinya. Ia salat, berwudhu, dan beramal saleh; namun tidak terbetik dalam benaknya berihtisab pahala sehingga amalannya ini akan diberi pahala. Maka, semestinya bagi kita memberikan perhatian terhadap perkara ini dan hendaknya kelalaian tidak menguasai kita. Karena disana ada niat dan ihtisab.Seseorang niat beramal untuk wajah Allah ‘Azza wa Jalla, tetapi ia lalai dari berihtisab.”

📕Syarh Shahih al Bukhari, Kitab al Adzan

http://t.me/ukhwh

🇸🇦Teks Arab

قال الشيخ محمد بن صالح العثيمين رحمه الله تعالى:
ومعنى احتسابه عليه أنه يرجو ثوابه من الله وهذا أمر مهم يغفل عنه كثير من الناس كثير من الناس يصلي ويتوضأ ويعمل العمل الصالح لكن ليس في باله أنه يحتسب الأجر وأنه سيؤجر عليه فينبغي لنا أن ننتبه لهذا وأن لا تستولي علينا الغفلة لأن هناك نية واحتساب الإنسان ينوي العمل لوجه الله عز وجل لكن يغفل عن كونه محتسبا

IHTISAB PERKARA YANG SERING MAYORITAS ORANG TERLALAI

MENUNDUKKAN KALBU

✋🏻✅📑💧 MENUNDUKKAN KALBU

✍🏻 Al-Hasan al-Bashri rahimahullah mengatakan,

حَادِثُوا هَذِهِ الْقُلُوبَ فَإِنَّهَا سَرِيعَةُ الدُّثُورِ، وَاقْرَعُوا هَذِهِ النُّفُوسَ فَإِنَّهَا خَلِيعَةٌ، وَإِنَّكُمْ إِذَا أطعتموها تَنْزِلُ بِكُمْ إِلَى شَرِّ غَايَةٍ

“Jagalah kalbu-kalbu ini (agar senantiasa mengingat Allah) karena ia sangat cepat lupa. Pukullah jiwa karena ia tidak punya malu. Kalau kalian terus menaati jiwa tersebut, ia akan membawa kalian pada keadaan yang paling buruk.”

📚 Hilyatul Aulia 2/152

🌍 Kunjungi || https://forumsalafy.net/menundukan-kalbu

⚪️ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎

MENUNDUKKAN KALBU

SEPULUH MALAM TERAKHIR RAMADHAN, MALAM TERBAIK DARI SEMUA MALAM

✋🏻🌅🕌🌹 SEPULUH MALAM TERAKHIR RAMADHAN, MALAM TERBAIK DARI SEMUA MALAM

✍🏻 Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah

Di antara keistimewaan sepuluh hari terakhir ini (Ramadhan) ialah dengan bersungguh-sungguh menunaikan shalat Tarawih dan memperpanjangnya saat berdiri, rukuk, sujud, memperpanjang pula dalam bacaan Qur’annya. Demikian pula membangunkan keluarga dan anak-anak agar turut serta dalam syiar Islam ini dalam meraih pahala dan agar mereka terdidik dalam ibadah.

Sungguh, banyak sekali manusia yang melalaikan anak-anaknya. Mereka biarkan anak-anaknya bermain di jalanan, begadang hanya untuk bermain dan hal-hal yang tidak pantas. Akibatnya, mereka tidak memuliakan malam-malam ini. Malam-malam (sepuluh hari terakhir Ramadhan) ini tidak pula memiliki tempat di hati-hati mereka. Ini merupakan pendidikan yang buruk.

Merupakan keharaman yang jelas dan kerugian yang nyata, saat datang malam (sepuluh hari terakhir Ramadhan) ini, manusia masih berpaling dan justru mengerjakan hal-hal yang sia-sia.

Mereka tidak mengutamakan malam-malam ini, tidak pula mengambil kebaikan darinya. Mereka habiskan sepanjang malam atau sebagian besar dari malam-malam tersebut hanya untuk sesuatu yang tak berfaedah, atau mungkin berfaedah tetapi sedikit, yang sebenarnya bisa ia raih di waktu-waktu lainnya.

📚 Majalis Syahri Ramadhan Al-Mubarak, cet. Daarul Furqan hal. 240

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎

SEPULUH MALAM TERAKHIR RAMADHAN, MALAM TERBAIK DARI SEMUA MALAM

NASIHAT MENGHADAPI AKHIR RAMADHAN

📢🌅💡🌹 NASIHAT MENGHADAPI AKHIR RAMADHAN

✍🏻 Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata,

«من كان مفرطاً في الأيام الماضية فليحسن في بقية هذا الشهر والأعمال بالخواتيم»

“Barang siapa menyia-nyiakan hari-hari yang telah lewat, hendaklah dia memperbaikinya pada sisa (hari-hari) bulan ini. Sungguh, amal-amal itu tergantung pada penutup-penutupnya.”

📚 Kutipan dari Liqa’ Ramadhani, tanggal 19 Ramadhan 1437

🌍 Sumber || https://bit.ly/2Lxzf47

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎

NASIHAT MENGHADAPI AKHIR RAMADHAN

PENYEBAB TIDAK SUKA KEMATIAN

✋🏻📢✅⚠ PENYEBAB TIDAK SUKA KEMATIAN

وقال رجل للحسن: إني أكره الموت

Seseorang berkata kepada al-Hasan al-Bashri, “Saya tidak menyukai kematian.”

قال: ذاك أنك أخّرت مالك، ولو قدمته لسرك أن تلحق به

Beliau mengatakan, “Itu karena engkau menunda (menafkahkan) hartamu. Kalau engkau mendahulukannya, tentu engkau senang untuk menyusulnya.”

📚 Al-Bayan wat Tabyin (3/135—136)

🌍 Kunjungi || https://forumsalafy.net/penyebab-tidak-suka-kematian

⚪️ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎

PENYEBAB TIDAK SUKA KEMATIAN